Artikel

Peran Orangtua Melindungi Anak dari Cyber Crime

Meningkatnya kasus bullying dan kekerasan kepada anak bahkan penipuan menggunakan objek anak
melalui media sosial yang sudah seharusnya membuat orangtua menjadi lebih cerdas dalam
bermedia sosial. Kasus terbaru yang terjadi baru-baru ini adalah kasus penyalahgunaan dan
penipuan oleh oknum yang menggunakan foto anak publik figur Asri Welas. Dua foto yang dapat
diakses melalui media sosial Instagram tersebut digunakan oleh oknum untuk menipu pengguna
media sosial dengan dalih membutuhkan dana bantuan untuk biaya rumah sakit anaknya. Selain itu
juga ada kasus-kasus lain yang melibatkan anak-anak artis dan sumbernya sendiri dari media sosial.
Sudah tentu ini menjadi peringatan keras bagi orangtua agar jauh lebih cerdas dalam bermedia
sosial.

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dapat dilakukan orangtua dalam rangka mencegah cyber
crime atau kejahatan siber dari media sosial terhadap anak:

1.Berhenti Mengunggah Foto Anak
Cobalah untuk mulai membatasi bahkan berhenti mengunggah foto anak dalam keadaan apapun,
cukup menjadi arsip pribadi keluarga karena kita tidak pernah tahu kapan dan dimana penjahat siber
bisa beraksi.

2.Hapus Foto yang Sudah Terlanjur Diunggah
Segera hapus foto yang sudah terlanjur diunggah di media sosial, anak memang menggemaskan dan
mampu mengundang banyak like selain itu juga biasanya alasan orangtua mengupload foto anaknya
agar suatu hari nanti anaknya dapat melihat betapa besarnya cinta orangtuanya dahulu, akan tetapi
menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak melalui dunia nyata jauh lebih baik daripada
mengabadikannya di media sosial yang rawan akan kejahatan.

3.Beri Pengertian Tentang Batasan Media Sosial
Jika anda sudah memiliki anak remaja yang mulai aktif menggunakan media sosial, usahakan untuk
memberikan pengertian secara terus menerus kepada anak untuk membuat batasan dalam
bermedia sosial, seperti tidak mengunggah foto atau video yang bersifat pribadi dan penting di
media sosial, tidak membuat konten yang bersifat rawan SARA, dan usahakan untuk selalu
mengontrol serta mengawasi media sosial anak. Privasi memang perlu, tapi didikan orangtua tidak
dibatasi oleh alasan privasi anak. Seringkali kasus bullying terjadi karena anak yang terlalu bebas
mengekspresikan dirinya melalui media sosial, berikan pengertian kepada anak bahwa media sosial
merupakan dunia tanpa batas, kita tidak pernah tahu siapa yang bisa melihat dan mengakses akun
media sosial kita, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik orangtua memberikan
aturan yang jelas kepada anak, mengingat banyaknya pengaruh buruk yang muncul dari media sosial.
Itulah tiga hal pencegahan yang dapat dilakukan orangtua dalam melindungi anak dari kejahatan
siber yang sudah seringkali terjadi. Anak adalah aset paling berharga dalam kehidupan, maka
lindungi mereka dari segala kemungkinan buruk adalah kewajiban bagi orangtua.

Penulis: 
Tasya Eliani
Sumber: 
DP3ACSKB