Berita

Asyraf Kepala DP3ACSKB: Anak Harus Kreatif dan Bersikap Jujur

Pangkalpinang - Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap anak Bangka Belitung kreatif dan bersikap jujur. Sebab sikap jujur manjadi modal dasar dalam menjalankan kehidupan. Selain itu, anak-anak harus bisa menjauhkan diri dari pengaruh tindakan negatif.

"Anak-anak harus jujur. Jangan mencontek jika belajar di sekolah. Selain itu anak-anak hendaknya tidak berpacaran, karena ini dilarang agama," jelasnya saat Kegiatan Advokasi KIE dan Pembinaan Forum Anak, di Fox Harris Hotel, Pangkalpinang, Selasa (2/11/2021).

Anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak, kata Asyraf, merupakan anak yang hebat dan terpilih. Untuk itu diharapkan bisa menjadi pelopor ikut menekan angka perkawinan anak. Berdasarkan data BPS menunjukkan perkawinan usia anak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tertinggi se-Indonesia.

"Lakukan gerakan stop perkawinan anak. Kalian adalah contoh bagi teman-teman sebaya, sampaikan stop perkawinan anak. Mari kita jadikan provinsi ini layak anak," ajak Asyraf.

Perkembangan media sosial yang pesat dalam komunikasi menjadikan masalah tersendiri. Ia menambahkan, untuk itu internet hendaknya dipergunakan dengan bijaksana. Penggunaan internet ataupun media sosial harus tetap dipantau dan didampingi oleh orang tua.

"Pemerintah membina Forum Anak dengan memberikan kegiatan yang positif. Anak kita sibukkan dengan kegiatan bermanfaat, sehingga bisa mengurangi kegiatan yang negatif," jelasnya.

Forum Anak dibina pemerintah untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak. Adapun tujuannya, melakukan pemenuhan hak partisipasi anak-anak. 

"Forum Anak dikembangkan setiap jenjang administrasi pemerintah seperti kelurahan, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional," kata Asyraf.

Sementara Yulizar, SH. M.Si Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, perundungan (bullying) tidak hanya terjadi pada anak, sebab kasus ini juga terjadi pada orang dewasa. Kendati demikian perundungan terhadap anak berdampak lebih besar.

"Bullying bisa terjadi dimana saja seperti di sekolah atau di rumah. Ini berpengaruh sangat tidak baik bagi anak. Perundungan merupakan tindakan agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok yang lebih kuat dan berkuasa dengan tujuan menyakiti," jelasnya.

Saat dialog, Faiz Ihsan dari Kabupaten Bangka menceritakan mengenai masih adanya anak yang telah dijodohkan orang tuanya. Menanggapi persoalan ini, Asyraf mengingatkan agar anak-anak untuk terus menuntut ilmu. Sebab pendidikan yang tinggi menjadi salah satu penghambat kasus perkawinan anak.

"Selain anak harus berpendidikan tinggi, anak juga harus mampu membangun komunikasi dengan orang tua," tandasnya.

Sumber: 
DP3ACSKB
Penulis: 
DP3ACSKB Babel
Bidang Informasi: 
DP3ACSKB