Pangkalpinang - Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perundungan (bullying) yakni, melakukan pendekatan lebih baik terhadap anak. Selain secara langsung, perundungan juga bisa terjadi melalui dunia digital.
Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, akan terjadi perubahan tingkah laku yang tidak biasa ketika anak menjadi korban bullying. Untuk itu, perlu memperhatikan tingkah laku anak.
"Beberapa waktu lalu kita bertemu dengan guru BK juga membicarakan mengenai ini," kata Asyraf saat menjadi narasumber kegiatan talk show bertajuk "Berani Lapor saat Dirundung. Bahaya Bullying Bagi Tumbuh Kembang Anak, di Polda Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (11/3/2025).
Selain Dr. Asyraf Suryadin, kegiatan dalam Rangka HUT ke-45 YKB Tahun 2025 ini juga menghadirkan narasumber lain di antaranya, Tiara Erlita Psikolog, Sukinda dari Dinas Pendidikan Babel, dan IPTU Windu dari Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Asyraf, Forum Anak juga menjadi salah satu wadah bagi anak untuk mengantisipasi terjadinya kasus Bullying tersebut. Keberadaan Forum Anak ini sudah ada mulai dari tingkat kelurahan hingga nasional.
Lebih jauh Asyraf menjelaskan, anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak mempunyai kepedulian tinggi terhadap kasus-kasus bullying ini. Mereka merupakan siswa-siswi sekolah yang ada di Bangka Belitung.
Ada baiknya ke depan, perlombaan yang digelar di sekolah juga memasukan materi mengenai anti perundungan. Asyraf mencontohkan, anak-anak dilombakan membuat narasi mengenai sikap anti perundungan (bullying).
"Kita mengharapkan dapat membentuk perilaku anak-anak yang anti terhadap tindakan bullying," kata Asyraf.
DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kerapkali melakukan pembinaan terhadap siswa sekolah dengan bertindak sebagai pembina upacara. Asyraf mengatakan, saat ini sudah ada beberapa sekolah yang masuk kategori ramah anak.
"Salah satu sekolah ramah anak yakni, SMA 2 Pangkalpinang. Anak merupakan investasi, untuk itu harus dijaga. Aktivitas yang melibatkan anak harus menjadi perhatian orang tua," kata Asyraf.
Sebelumnya, Ny. Novi Hendro Pandowo Ketua Bhayangkari Daerah Kep. Bangka Belitung menegaskan agar semua peduli kasus bullying terhadap anak. Sebab kasus ini masih terjadi, dan untuk mengatasinya perlu rasa empati.
"Kita harus lebih peka terhadap anak. Jika anak sudah menjadi korban bullying, penyembuhan membutuhkan waktu lama," ungkapnya.