Artikel

Menjadi Ibu Bangsa JAMAN NOW

Ketika mendengar kata “Ibu Bangsa” mungkin sebagian orang akan teringat dengan istri dari presiden dan wakil presiden Indonesia. Anggapan seperti ini memang lumrah, akan tetapi sesungguhnya ibu bangsa adalah predikat untuk semua perempuan di Indonesia. Hal ini disebabkan perempuan menjadi tombak lahirnya generasi terbaik Bangsa Indonesia. Perempuan memiliki peran luar biasa dalam membantu pemerintah untuk menciptakan Bangsa dan Negara Indonesia yang sejahtera.

Generasi di abad ke-21 ini sering disebut sebagai generasi JAMAN NOW, begitu pula para perempuan yang hidup di masa kini. Para perempuan muda yang berjuang untuk merawat dan mendidik keluarganya menjadi generasi Jaman Now yang tangguh dan tidak kalah dengan tantangan perkembangan zaman. Indonesia menargetkan generasi bangsa ini menjadi generasi emas di tahun 2045. Meliha target dari negara ini, sudah sepantasnya para perempuan sadar akan tugasnya yang sesungguhnya untuk mendidik anak dan keturunannya menjadi generasi emas Indonesia di tahun 2045 yang akan datang.

Para perempuan jaman now banyak yang memilih menjadi wanita karir untuk membantu perekonomian keluarganya, bahkan ada wanita yang berkarir karena harus menghidupi anak-anaknya sebagai single parent. Namun, menjadi wanita karir bukan berarti perempuan melupakan kewajibannya pada keluarga. Berikut tugas utama perempuan sebagai ibu bangsa JAMAN NOW.

1. Membangun Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga ialah kemampuan keluarga dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dalam menghadapi masalah yang ada agar dapat terwujud keluarga yang sejahtera. Keluarga sejahtera ketika semua kebutuhan setiap anggota keluarga terpenuhi. Komponen yang perlu dibangun ialah ketahanan fisik, ketahanan sosial dan ketahanan psikologis. Ketahanan fisik adalah kemampuan ekonomi keluarga dalalm memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Selanjutnya ketahanan sosial berkaitan dengan penerapan nilai-nilai agama dan sosial yang menjadi kekuatan ketika menghadapi masalah dan dalam membangun hubungan sosial yang harmonis. Kemudian ketahanan psikologis terkait dengan kemampuan anggota keluarga dalam mengelola emosinya sehingga terbentuk konsep diri yang positif.

Dalam membangun ketahanan keluarga, perempuan tidak dapat membangunnya sendiri. Hubungan yang seimbang dan saling mendukung antara perempuan dan laki-laki merupakan syarat mutlak awal dalam melaksanakan fungsi ketahanan keluarga. Suami dan istri sebaiknya mampu berbagi tugas dalam membangun ketahanan keluarga agar tidak terjadi kekosongan kasih sayang, serta dengan seimbangnya tugas dan hubungan yang harmonis antara suami-istri, hak-hak anak pun dapat terpenuhi.

2. Sebagai Pilar Membangun Negara yang Adil dan Sejahtera

Hal besar tidak dapat dicapai jika tidak dimulai dari hal yang kecil. Maka untuk mewujudkan negara yang adil dan sejahtera dapat dimulai dari dalam keluarga. Menerapkan prinsip keadilan bagi setiap orang sehingga dapat terwujud kesejahteraan dan pemenuhan hak setiap orang dalam keluarga.

3. Membina Keluarga Sejahtera dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Sejahtera

Perempuan bersama dengan laki-laki saling membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Perempuan tidak harus berkarir, perempuan dapat menjadi pelaku industri rumahan sekaligus menjadi ibu rumah tangga bagi keluarganya. Bahkan laki-laki dapat ikut mendukung perempuan menjadi pelaku industri rumahan.

4. Membangun Generasi Muda (Putra/Putri) Sendiri dalam Rangka Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya

Perempuan bersama laki-laki saling berkerjasama untuk membangun generasi muda yang mampu bertahan bahkan sukses di tengah perkembangan zaman yang semakin tidak terbatas ini. Perempuan sebagai ibu sangat berperan dalam membentuk jati diri anaknya. Dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, perempuan sudah seharusnya tidak melepaskan nilai-nilai pancasila dalam membangun dan membentuk jati diri anaknya agar tidak terpengaruh dengan dampak buruk dari globalisasi dan masuknya budaya-budaya baru dari luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Ibu Bangsa adalah semua perempuan Indonesia. Ketika kita mendidik seorang laki-laki, kita mendidik satu orang, tapi ketika kita mendidik SEORANG PEREMPUAN, maka kita mendidik SEBUAH BANGSA.

Penulis: 
Tasya Eliani
Sumber: 
DP3ACSKB
Tags: 
parenting | keluarga

Artikel

13/12/2018 | DP3ACSKB
13/12/2018 | Sumber : https://www.education.gov.gy/web/index.php/parenting-tips/item/1878-how-to-communicate-effectively-with-children

ArtikelPer Kategori