Berita

FGD Persiapan Penelitian Indentifikasi Klaster Industri Rumahan, Ini Langkah Memperkuat Industri Rumahan

PANGKALPINANG - Dimasa pendemi covid-19 perlu ada langkah-langkah memperkuat pondasi industri rumahan. Terkait persoalan ini, DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan LPPM Adma Luhur Pangkalpinang melakukan pendataan guna penguatan sejumlah industri rumahan tersebut.

Dra. Susanti, M.AP Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, sekitar 65 persen pelaku industri rumahan merupakan kaum perempuan. Dimasa pendemi covid-19, perempuan mempunyai peran penting dalam penguatan ekonomi masyarakat. 

Berangkat dari persoalan tersebut, sangat dibutuhkan pelaku industri rumahan mengerti dan mempunyai kemampuan teknologi informasi. Karena pemerintah pusat hingga daerah terus bergerak bersama untuk membangun perekonomian masyarakat. 

Selain menggandeng perguruan tinggi, juga telah melakukan kerja sama dengan tim Ok Oce terkait merealisasikan satu desa satu produk. Dalam hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari semua stakeholder, sehingga kemampuan perempuan di bidang wirausaha meningkat.

"Diharapkan perempuan bisa menopang ekonomi keluarga," jelas Kepala DP3ACSKB saat FGD Persiapan Penelitian Indentifikasi Klaster Industri Rumahan Berdasarkan Permen PPA No. 2 Tahun 2016, di Ruang Rapat DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (9/4/2021).

Acara ini dihadiri Dinas PPPA kota/kabupaten secara tatap muka dan menggunakan aplikasi zoom metting.

Jika ekonomi keluarga kuat, jelasnya, maka dapat menekan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu bisa menurunkan angka pekerja anak. Sebab kebanyakan semua itu disebabkan faktor ekonomi.

Sekarang ini banyak ibu-ibu berperan dalam peningkatan ekonomi keluarga. Namun sebagian besar menjajakan dagangan dengan cara konservatif. Untuk itu ke depan pelaku industri rumahan akan dibantu memasarkan produk secara online.

Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi IR di antaranya, belum ada database terpilah, masih minim pengetahuan pengelola IR, minimnya permodalan serta masih minim akses pemasaran. Ini menjadi tantangan untuk membangun ekonomi, terutama bagi pelaku industri rumahan.

Hal senada disampaikan Dr Hadi Santoso, peneliti LPPM Atma Luhur Pangkalpinang. Menurutnya sangat penting melatih pelaku industri rumahan di bidang teknologi informasi. Pembinaan mulai dari pengelolaan prodak hingga pemasaran. Hal ini agar produk bisa dikenal masyarakat luas hingga mancanegara.

Penggunaan dan penguasaan teknologi informasi menjadi salah satu kendalanya. Ia menambahkan, pendemi juga menjadi masalah dalam pemasaran produk. Untuk itu perlu melakukan pendataan agar data menjadi valid. Ini berguna untuk membangun akses pasar.

"Kita membantu mengimplementasikan pemetaan lokasi berbasis website industri rumahan secara lengkap sampai alamat lokasinya. Pelaku akan dilatih untuk menggunakan aplikasi sekitar Juli atau Oktober mendatang," paparnya.

Sumber: 
DP3ACSKB
Penulis: 
DP3ACSKB Babel
Bidang Informasi: 
DP3ACSKB