Berita

33 Persen Penduduk Bangka Barat Usia Anak, Asyraf Ingin Hidup Remaja Berkualitas

Bangka  Barat - Sekitar 33 persen penduduk di Kabupaten Bangka Barat merupakan anak/remaja. Untuk itu perlu mempersiapkan sejak dini, agar remaja menjadi generasi emas penerus bangsa. Terdapat beberapa persoalan dihadapi remaja di antaranya, pernikahan usia anak, pergaulan bebas dan Napza.

Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, penelitian di Kabupaten Bangka Barat terkait pernikahan usia anak membuktikan masih kurangnya pengetahuan terhadap persoalan ini. Karena remaja punya permasalahan kompleks.

"Banyak faktor menjadikan persoalan pernikahan usia anak. Jumlah anak di Bangka Barat 69 ribu atau 33 persen dari jumlah penduduk sebanyak 206 ribu jiwa," kata Asyraf saat kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di Kampung KB, di Ruang Pertemuan Hotel Pasadena, Muntok, Selasa (12/7/2022).

Kegiatan ini merupakan langkah mempersiapkan generasi penerus bangsa. Ia menambahkan, dalam kegiatan ini remaja bisa mendiskusikan permasalahan remaja. Selanjutnya memberikan informasi tentang berkeluarga kepada teman sebaya. Sehingga kualitas pengelolaan PIK-R meningkat.

Diskusi dalam kegiatan ini bisa menjadi dasar membuat kebijakan ke depan. Menurut Asyraf, remaja harus mempunyai kenangan indah, bersikap harus terarah agar menjadi remaja berkualitas dan berprestasi. Semua itu hendaknya berdampak terhadap kehidupan mapan bagi remaja.

Lebih jauh Asyraf menyarankan agar remaja mampu memahami potensi desa. Diharapkan dengan pemahaman tersebut, remaja bisa membidik peluang bisnis kemudian menjadi pengusaha. Sebab remaja sekarang ini merasa lebih tertantang ketika menjadi pengusaha.

Remaja di Kabupaten Bangka Barat hendaknya bisa mempersiapkan diri untuk  menjadi generasi emas. Usia orang Jepang cukup panjang mencapai seratus tahun, hal ini kemungkinan dikarenakan semasa remaja hidup dengan gembira.

"Hidup harus enjoy, jangan suka marah. Terdapat 118 kampung keluarga berkualitas se-Bangka Belitung dan 21 di antaranya ada di Bangka Barat. Kampung keluarga berkualitas menjadikan remaja berkualitas dan menikah berusia di atas 19 tahun," jelasnya.

Defri salah satu peserta kegiatan menyarankan agar dibuat pojok informasi menggunakan aplikasi di smartphone. Sehingga komunikasi tentang berkeluarga dengan sasaran remaja dapat tercapai, apalagi saat ini hampir semua remaja  mempunyai smartphone. 

Menjawab pertanyaan tersebut, Asyraf membenarkan sangat penting komunikasi. Semua persoalan yang dihadapi remaja harus dikomunikasikan dengan baik, sehingga bisa mencari solusi bagi persoalan-persoalan tersebut.

"Mengkomunikasikan suatu persoalan bisa dengan berbagai cara. Contohnya, bagi mahasiswa IAIN bisa mengkomunikasikan melalui mimbar khotbah," sarannya.

Sumber: 
DP3ACSKB
Penulis: 
DP3ACSKB Babel
Bidang Informasi: 
DP3ACSKB