Perkembangan penyakit tidak menular di Indonesia secara umumnya cukup tinggi, tidak terkecuali di Provinsi Kepulauan bangka Belitung. Beberapa contoh PTM yang mewabah saat ini adalah seperti kolesterol, diabetes melitus, serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah, kanker dan sejenisnya jantung coroner dan sebagainya. Melihat dari jenisnya PTM merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan sepanjang hidup dan perawatan biaya yang tinggi sehingga selain dampak fisik yang mengalami gangguan dan kelemahan dampak ekonomi juga akibat PTM ini sangat tinggi. Dalam rangka menekan angka perkembangan PTM Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelrindungan Anak RI mencoba membuat pedoman, karena PTM dapat ditanggulangi atau dicegah dengan mengembangkan pola hidup yang sehat. Oleh karenanya Provinsi Bangka Belitung merupakan provinsi yang dijadikan uji coba pedoman guna mendapatkan masukan untuk penyempurnaan draf pedoman PTM. Dengan menekankan pada peran perempuan dalam upaya pencegahan PTM maka dilaksanakan pertemuan dengan beberapa dinas terkait seperti dinas kesehatan dan lembaga atau organsisasi perempuan seperti IIDI, Aisyah, Muslimat NU pada tanggal 26 Setember 2017 bertempat di Hotel Santika Pangkalpinang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Haryoso, SH yang sekaligus sebagai Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk KB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Plt. Kadis P3ACSKB dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya peran perempuan dalam menjaga kesehatan keluarga mulai dari penyiapan menu makanan yang sehat dan bergizi bagi keluarga. Disamping itu juga perlu dikampanyekan gerakan masyarakat sehat “germas” yang terdiri dari melakukan aktifitas fisik setiap hari (berolah raga minimal 20 menit), perbanyak makan sayur dan buah, tidak merokok dan minuman beralkohol.
