Berita

Bangka Barat Menuju KLA, Ini Pesan Markus untuk Forum Anak Muntok

MUNTOK-- Saat ini yang sudah lulusan sarjana pun masih sulit mencari kerja, untuk itu adek-adek yang hadir disini harus bisa bersekolah setinggi mungkin untuk menghadapi persaingan global. Demikian diungkapkan oleh Markus Plt Bupati Bangka Barat saat membuka acara Forum Anak Daerah 2019 Rabu (20/3/2019) di Bangka Barat.

"Kedepan kita akan menghadapi persaingan global, untuk itu adek-adek harus sekolah dan cermat dalam memilih jurusan saat kuliah nanti, cari jurusan yang banyak dibutuhkan seperti jurusan bahasa misalnya bahasa mandarin karena interaksi kita di dunia internasional saat ini tak hanya menggunakan bahasa Inggris saja" jelasnya.

Acara forum anak kali ini mengangkat tema 'Partisipasi, Kepedulian dan kreativitas dalam mewujudkan anak Bangka Barat Hebat 2021' dan dihadiri oleh para anak-anak forum anak dan gugus tugas KLA Bangka Barat dengan menghadirkan narasumber Kepala Bidang Pemenuhan Hak Partisipasi Anak Skriptandono. Markus menjelaskan saat ini komunikasi merupakan hal yang sangat penting apalagi dalam berinteraksi dengan ruang lingkup internasional.

"Angka perkawinan dan perceraian saat ini tinggi, untuk itu Markus juga menghimbau agar sebelum melaksanakan pernikahan, kedua calon mempelai agar bisa dberikan edukasi terlebih dahulu, kita juga harus berjiwa wirausaha, manfaatkan kemajuan teknologi untuk mengetahui informasi dan ilmu pengetahuan terkini di luar sana dan manfaatkan perpustakaan yang ada di desa-desa" harapnya.

Guna menuju Kabupaten Layak Anak, Markus juga ingin agar di setiap kecamatan ada taman bermain seperti di Jakarta Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Sementara itu, Kepala DP3ACSKB Susanti yang juga turut menghadiri acara ini mengungkapkan saat ini Indonesia sedang berupaya mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) namun terlebih dahulu harus diwujudkan dengan Provinsi Layak Anak (Provila) dan Kabupaten Layak Anak (KLA).

"Semua anak di Bangka Belitung ini adalah anak kita, dan di Bangka Belitung saat ini prostitusi sudah merambah pada anak usia 13 tahun, ini menjadi pekerjaan besar untuk kita bagaimana mengatasi permasalahan ini dengan bersinergi dan bersama-sama mewujudkan KLA ini" jelasnya.

Susanti juga memotovasi agar anak-anak harus bisa menjadi agen pelopor dan pelapor di lingkungan masing-masing. Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama stop perkawinan anak. 

Sumber: 
DP3ACSKB
Penulis: 
Lisia ayu
Fotografer: 
Aldino
Editor: 
Bidang PPPA
Bidang Informasi: 
DP3ACSKB
Tags: 
KLA | Provila | idola | Babel